MENGERIKAN. Setelah ditentang mati-matian oleh mantan Presiden Bill Clinton lewat Undang-undang Pertahanan Pernikahan dan juga Donald Trump, RUU pernikahan sesama jenis di AS akhirnya disahkan di era Presiden Joe Biden.
Penandatangannya resmi digelar pada Rabu, 14 Desember 2022 pagi WIB, atau Selasa, 13 Desember 2022 sore waktu setempat.
Namun, pengesahan pernikahan kaum berorientasi seksual menyimpang ini, diprediksi menjegal pencalonan Biden kembali di ajang Pemilihan Presiden AS berikutnya setelah Biden-Kamala Harris menang pada Desember 2020.
Legalitas pernikahan kaum lesbian, gay, biseks dan transeksual (LGBT) ini diprediksi akan membuat Biden maupun siapa saja yang akan maju dalam Pilpes AS mendatang bakal dipatahkan oleh mantan Presiden AS yang dikalahkan Biden, yakni Donald Trump.
Partai pengusung Trump adalah Republik, partai tua di AS. Dikenal sangat konservatif sehingga disebut 'partai kakek nenek', Republik tak pernah merestui pernikahan yang paling berdosa dalam ajaran semua agama dan keyakinan itu.
Bahkan, dalam rencana pencalonannya di Pilpres AS berikutnya, Trump didukung kuat oleh owner Tesla dan SpaceX, Elon Musk yang sangat anti-LGBT, dan kini pemilik tunggal Twitter.
Dilansir Suara Pemred dari The Associated Press dari Washington, Ibukota AS, ribuan orang berkumpul pada Selasa sore yang dingin.
Mereka menyaksikan Biden menandatangani RUU pernikahan gay menjadi UU, sebuah upacara yang disebut menggembirakan, yang diredam oleh latar belakang reaksi pihak konservatif yang terus berlangsung atas masalah gender.
“Undang-undang ini, dan cinta yang dipertahankannya, menyerang kebencian dalam segala bentuknya,” kata Biden di South Lawn Gedung Putih. “Dan itulah mengapa undang-undang ini penting bagi setiap orang Amerika.”
Penyanyi Sam Smith dan Cyndi Lauper tampil. Wakil Presiden Kamala Harris juga menyatakan teringat ketika dia meresmikan pernikahan lesbian di San Francisco.
Gedung Putih pun memutar rekaman wawancara televisi Biden dari satu dekade lalu. Biden secara tak terduga memicu kehebohan politik ketika secara tak terduga mengungkapkan dukungannya untuk pernikahan gay.
Biden adalah wakil presiden saat itu, dan Presiden Barack Obama belum mendukung gagasan tersebut. "Saya mendapat masalah," canda Biden saat itu. Tiga hari kemudian, Obama sendiri secara terbuka mendukung pernikahan gay.
Adapun pada Selasa waktu seetempat, anggota parlemen dari kedua belah pihak menghadiri upacara tersebut.
Upacara ini mencerminkan meningkatnya penerimaan serikat sesama jenis, yang pernah menjadi salah satu masalah yang paling diperdebatkan di AS.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengenakan dasi ungu yang sama ketika dikenakannya dalam upacara pernikahan putrinya yang lesbian, Alison.
Alison dan 'istrinya' mengharapkan anak pertama mereka di musim semi.
“Terima kasih kepada jutaan orang di luar sana yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendorong perubahan, dan berkat kerja keras rekan-rekan saya, cucu saya akan hidup di dunia yang menghormati dan menghargai pernikahan ibu mereka,” katanya.
Ketua DPR AS Berterima Kasih kepada Aktivis Hak LGBT
Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyatakan kepada orang banyak: "Manuver ke dalam hanya membawa kita sejauh ini. Terima kasih kepada para aktivis (LGBT) atas dorongan, kegigihan, dan patriotisme Anda."
Terlepas dari kegembiraan pada Selasa itu, ada kekhawatiran penyebaran kebijakan konservatif secara nasional tentang masalah gender di tingkat negara bagian.
Biden mengkritik 'undang-undang sinis dan tidak berperasaan yang diperkenalkan di negara bagian yang menargetkan anak-anak transgender, keluarga yang menakutkan, dan mengkriminalkan dokter yang memberikan perawatan yang dibutuhkan anak-anak tersebut'.
“Rasisme, antisemitisme, homofobia, transfobia, semuanya terhubung,” kata Biden. "Tapi penawar kebencian adalah cinta."
Di antara yang hadir adalah pemilik Klub Q, sebuah klub malam gay di Colorado, di mana lima orang tewas dalam penembakan bulan lalu, dan dua orang yang selamat dari serangan itu. Tersangka telah didakwa dengan kejahatan rasial.
Penandatanganan tersebut menandai puncak dari upaya bipartisan selama berbulan-bulan, yang dipicu oleh keputusan Mahkamah Agung AS pada Juni 2022 untuk membatalkan Roe v Wade, keputusan tahun 1973 yang membuat aborsi tersedia di seluruh negeri.
Dalam pendapat yang membatalkan Roe, Hakim Clarence Thomas menyarankan untuk meninjau kembali keputusan lain.
Hal ini termasuk keputusnaterkait legalisasi pernikahan gay, yang menimbulkan ketakutan bahwa lebih banyak hak dapat terancam oleh mayoritas konservatif pengadilan.
Thomas tidak merujuk perkawinan beda ras dengan kasus lain, yang menurutnya harus dipertimbangkan kembali.
Gereja Masih Berhak Menolak, Biden: Akar Pernikahan adalah Cinta!
Anggota Parlemen AS telah membuat kompromi yang dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran kalangan konservatif tentang kebebasan beragama. Umpamanya, memastikan gereja masih bisa menolak untuk melakukan pernikahan gay.
Selain itu, negara-negara bagian di AS tidak diharuskan mengeluarkan surat nikah untuk pasangan sesama jenis, jika pengadilan membatalkan keputusannya pada 2015.
Tetapi, negara-negara bagian akan diminta untuk mengakui pernikahan yang dilakukan di tempat lain di negara tersebut.
Mayoritas Partai Republik di Kongres AS masih memberikan suara menentang undang-undang tersebut.
Upacara pada Selasa ini menandai bab lain dalam warisan Biden tentang hak-hak gay, yang mencakup dukungan mengejutkan atas kesetaraan pernikahan pada 2012.
“Ini semua tentang proposisi sederhana: Siapa yang kamu cintai?” kata Biden saat itu di program Meet the Press tayangan NBC.
“Siapa yang kamu cintai, dan apakah kamu akan setia kepada orang yang kamu cintai? Dan, itulah yang orang-orang temukan tentang semua pernikahan pada akarnya," ujar Biden.
Jajak pendapat lembaga survei Gallup menunjukkan hanya 27 persen orang dewasa di AS mendukung serikat sesama jenis pada 1996.
Ketika itu, Presiden Bill Clinton menandatangani Undang-Undang Pertahanan Pernikahan, yang menyatakan bahwa pemerintah federal hanya akan mengakui pernikahan heteroseksual.
Dalam wawancara dengan Biden pada 2012, pernikahan sesama jenis tetap kontroversial, tetapi dukungan telah meluas hingga kira-kira setengah dari orang dewasa di AS, menurut Gallup.
Awal 2022, sebanyak 71 persen warga AS menyatakan bahwa serikat sesama jenis harus diakui oleh hukum.
Biden telah mendorong untuk memperluas hak LGBT sejak menjabat Presiden AS.
Selain itu, Biden membalikkan upaya mantan Presiden Trump untuk melucuti orang transgender dari perlindungan anti-diskriminasi.
Administrasinya termasuk anggota kabinet dari kalangan gay pertama, yakni Sekretaris Transportasi Pete Buttigieg, dan orang transgender pertama yang menerima konfirmasi Senat yakni Asisten Sekretaris Kesehatan Rachel Levine.***
Sumber: The Associated Press